content Memeriksa Kebocoran Air Pada Radiator - Basic Mechanic Course
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memeriksa Kebocoran Air Pada Radiator

basic mechanic course

Memeriksa Kebocoran Air Pada Radiator 

Dengan Cara Pengukuran / Memberikan Tekanan 

Memeriksa kebocoran air pada radiator- Pada saat kita akan memeriksa kebocoran air atau coolant pada radiator sebaiknya perhatikan potensi bahayanya, pastikan menggunakan alat pelindung diri dan melakukan pekerjaan sesuai dengan sop. Untuk cara mengerjakan  pengecekan kebocoran ( leaking ) air atau coolant pada radiator adalah dengan cara mengetes tekanan pada system pendinginan adalah sebagai berikut:

1. Tunggu hingga suhu nya turun, kemudian lepas radiator cap secara perlahan dan hati hati. 

Warning :

  • Jangan lakukan pelepasan radiator cap ketika ketika suhu 
  • Jangan membuka radiator cap (1) jika tidak diperlukan. 
  • Ketika pengecekan coolant, selalu tunggu suhu coolant dibawah 50oC (120oF) . 
  • Jangan lakukan pelepasan radiator cap ketika ketika suhu dan pressure yang ada di dalam radiator masih tinggi. 
  • Situasi ini dapat menyebabkan air menyembur keluar dan dapat menyebabkan luka bakar.
  • Tunggu hingga suhu nya turun, kemudian lepaskan radiator cap secara perlahan untuk release pressure yang ada di dalamnya.
  • Tunggu hingga suhu nya turun, kemudian lepaskan radiator cap secara perlahan untuk release pressure yang ada di dalamnya.


2. Berikan pressure atau tekanan pompa ( radiator cap tester ) ke radiator melalui lubang  pengisian. 

3. Naikkan pressure atau tekanan pada cooling system dan jangan sampai melebihi tekanan standar pada cooling system yang sudah ditentukan ( sesuai standard shop manual ). periksa pressure atau tekanan yang tertulis pada radiator cap atau standar yang sudah ditetapkan oleh pabrik pembuat ( lihat shop manual ). 

Memeriksa Kebocoran Air Pada Radiator


Gambar di atas menunjukan spesial tool ( radiator cap tester ) yang digunakan untuk mengetes tekanan pada system pendingin ( cooling system ). 

4. Ketika cooling system ( sistem pendinginan ) dalam keadaan bertekanan lihat pressure gauge atau alat pengukur. Jika pressure atau tekanan tidak berubah berarti system dalam keadaan bagus ( good condition ) atau tidak ada kebocoran.

Jika pressure atau tekanan turun periksa kembali hubungan lubang pengisian untuk memastikan kebocoran, apakah sudah kencang atau tidak, dan hosenya lepas atau bocor. 

5. Apabila slang atau hose dan hubungan lubang pengisian dalam keadaan bagus, atau semuanya bagus ( good condition ), tetapi pressure atau tekanan tetap turun, maka akan terjadi kebocoran pada cooling system ( sistem pendinginan ) 

Untuk melakukan step pengecekan kebocoran untuk langkah selanjutnya harus dilakukan yaitu pengecekkan kebocoran ( leaking ) pada stiap komponen utama ( main component ) cooling system dengan cara visual inspection, dan pastikan tidak ada kebocoran. 

6. Kemudian setelah selesai pengecekkan kebocoran radiator, radiator cap juga harus di cek kebocorannya dengan cara menghubungkan radiator cap tester ke cap radiator. 

7. Naikkan pressurenya lagi hingga 20 kPa lebih tinggi dari pressure openingnya Pressure valve. ( Lihat spesifikasi untuk Opening pressurenya pressure valve.) (Avg. 75 kPa).Terganting spesifikasi unit , Lihat di shop manual ) 

Periksa apakah valve terbuka. Di tekanan ini aliran udara harus mengalir secara terus menerus. Hentikan pressure setelah 10 detik (Maks. 10 detik)



basicmechaniccourse.com