content Proses Pembakaran Engine Diesel - Basic Mechanic Course
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Pembakaran Engine Diesel

Proses Pembakaran Engine Diesel

Proses Pembakara


Proses pembakaran engine diesel, pada silinder engine diesel udara yang masuk ke ruang bakar dikompresi sehingga menghasilkan suhu tinggi sekita 600 -1000 derajat celcius. Pada proses pembakaran engine diesel, fuel yang di injeksikan ke dalam ruang bakar dengan tekanan tinggi, dalaam partikel - partikel yang sangat kecil dibuat menjadi atom. dan di dalam ruang bakar partikel atau atom dikelilingioleh udara yang dipanaskan  selanjutnya menguap, ketika suhunya sudah cukup pembakaran dimulai. Untuk lebih lengkap proses pembakaran ada dibawah ini.

Syarat Pembakaran Sempurna Engine Diesel


Proses pembakaran sempurna memiliki syarat sebagai berikut ini:

  • Tersedia supply udara yang cukup supaya fuel dengan efektif mampu bercampur dengan udara.
  • Fuel yang diinjeksikan ke ruang bakar wajib dalam kondisi atomisasi yang tinggi.
  • Turbelensi yang cukup supaya semua atom -atom fuel dapat berhubungan dengan oksigen yang cukup untuk pembakaran sempurna.
  • Untuk suhu kompresi harus tinggi untukmenyalakan fuel di atau berdekatan dengan start injeksi.



Proses Pembakaran- Diesel engine yang mempunyai kecepatan rendah diaplikasikan penggunaannya di kapal, alat konstruksi clan yang mempunyai kecepatan tinggi digunakan untuk automobile. Bahan bakar yang digunakan adalah heavy oil clan light oil. Oleh karena itu proses pembakaran bahan bakar agak berbeda sesuai dengan kemampuan terbakarnya. Proses pembakaran dipertimbangkan oleh pembagian 4 proses pembakaran seperti pada di bawah ini :



Periode penundaan penyalaan (Period of delayed ignition )

Periode ini dimulai dari bahan bakar  disemprotkan clan dikabutkan sampai mulai terbakarnya. Bahan bakar mulai  disemprotkan kedalam udara  bertekanan dan temperatur yang tinggi beberapa derajat sebelum titik mati atas ( titik A ) pada langkah   kompresi, terjadi percampuran dengan udara dan mulai terbakar di titik B.  

Waktu yang diperlukan dari titik A ke B adalah waktu  Penundaan pembakaran ( delay period ) dan panjang  waktu penundaan pembakaran  tergantung kemampuan  bakar bahan bakar, temperatur didalam silinder, ukuran   partikel bahan bakar yang  dikabutkan, pengabutan dan  pusaran  udara.




Periode perambatan penyalaan ( Period of abrupt combustion )

Pada akhir langkah pertama, campuran akan terbakar di beberapa tempat dalam silinder. Sehingga pembakaran mulai di beberapa tempat. Nyala api ini akan merambat dengan kecepatan tinggi seolah-olah campuran terbakar sekaligus, hal ini menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Oleh karena itu periode ini sering disebut pembakaran letup. Kenaikan tekanan pada periode ini sesuai dengan jumlah campuran yang  tersedia pada langkah pertama.

Periode pembakaran langsung ( Period of normal combustion )


Akibat dari nyala api di dalam silinder, maka bahan bakar ( fuel ) yang diinjeksikan langsung terbakar, pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah ( volume ) bahan bakar ( fuel ) yang diinjeksikan.

Periode pembakaran lanjut ( Period of After burning )

Injeksi berakhir dititik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir. Pembakaran masih tetap berlangsung bila pembakaran lanjut ini terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panes turun.




Sekian materi tentang proses pembakaran pada engine diesel, semoga materi ini bermanfaat dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita, terima kasih.