Pengertian Dan Perhitungan Excess Air Ratio
Pengertian Dan Perhitungan Excess Air Ratio
Pengertian Excess Air Ratio
Pada proses pembakaran dalam engine diesel, untuk membakar fuel sempurna secara teoritis di perlukan udara seberat 14,5 kali berat fuel.Tetapi jika hanya theoritical air yang di masukan ke ruang bakar , molekul - molekul bahan bakar ( fuel ) tidak punya banyak waktu untuk bertemu oksigen sebelum terjadi pembakaran sempurna karena waktu untuk melakukan pembakaran ini sangat singkat.
Kemudian akan memperoleh pembakaran tidak sempurna . Untuk contohnya ,jika kecepatan engine di unit 1800 rpm , waktu yang di butuhkan untuk satu siklus pembakaran akan mendekati 1/60 detik.
Untuk mencegah pembakaran tidak sempurna seperti ini , udara yang di perlukan harus lebih banyak dari pada theoretical air . Excees air ratio menunjukan berapa kali jumlah udara actual yang di supply ke ruang bakar lebih besar dari pada theoretical air.
Perhitungan Excess Air Ratio
Sebagai contohnya, jika 18 liter udara yang di supply untuk 1 gram fuel ( bahan bakar ) , dan theoretical air adalah 14,5 gram , excees air ratio adalah 1,5. Pada suatu engine ,ukuran cylinder adalah tetap ,sehingga jumlah udara yang dapat masuk dengan sendirinya adalah tetap . Dengan demikian hubungan antara jumlah fuel ( bahan bakar ) yang di injeksikan dan excees air ratio adalah sebagai berikut.
- Jika LEBIH fuel ( bahan bakar ) yang diinjeksikan , excees air ratio LEBIH KECIL.
- Jika KURANG fuel ( bahan bakar)yang diinjeksikan , excess air ratio LEBIH BESAR.
Dengan kata lain , dalam prakteknya untuk mendapatkan hose power yang efektif pada engine diesel untuk meain konstruksi , udara yang di perlukan 22 sampai 29 kali lebih besar dari berat fuel yang di injeksikan ke ruang bakar pada keadaan full load ( beban maksimum ) .
Atau pada beban engine maksimum ( maksimum torque ) berat udara yang di perlukan adalah 1,5 sampai 2,0 kali berat udara teoritis yang di perlukan untuk membakar sejumlah berat fuel maksimum yang di injeksikan ke dalam ruang bakar.
Excees Air Ratio = Berat Udara Actual
Berat fuel yang diinjeksikan x 14,5
Juga , excees air ratio sangat di peelukan untuk kerja engine dengan tujuannya adalah :
- Pembakaran fuel selama engine bekerja tetap sempurna, sehingga menghasilkan power yang maksimum pada semua kondisi kerja engine.
- Excees air ratio menyerap panas hasil pembakaran , sehingga temperature gas buang relatif rendah ( sebagai peredam ).
Excees Air Ratio bertambah kecil akan mengakibatkan temperatur gas buang akan beetambah naik, dan akan mencapai peak temperatur kalau Excees Air Ratio mendekati 1 , kalau hal tersebut beelangsung terus menerus akan menyebabkan terjadinya problem sebagai beeikut :
- Cylinder head crack ( retak ) , valve melting .
- Piston melting atau crack , piston dan liner lecer ( peeling ) .
- Turbocharger membara / crack.
- Overheat pada lube system dan cooling system.
- Cepat terjadi soot, dll.
Excees Air Ratio terlalu kecil disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut:
1. Problem pada AIR INTAKE SYSTEM
- Air restriction dari air cleaner terlalu besar ( air cleaner buntu ) ; batas air restriction maximum pada seal level adalah 25 inchH2O ( 650 mmH2O ).
- Turbocharger rusak atau ada kebocoran pada saluran udara turbocharger dan intake manifold.
- Valve Timing.
2. Problem Pada FUEL SYSTEM
- Banyaknya fuel ( bahan bakar ) yang diinjeksikan melebihi batas maksimum standarnya ( over fueling ) ,akan terjadi power cenderung lebih tinggi selama tingkat kebuntuan masih rendah ( air cleaner bersih ). Jika air restriction makin besar selama engine bekerja temperatur gas buang makin tinggi ( excees air ratio makin rendah ) dan seandainya air cleaner makin kotor makan akan terjadi pembakaran tidak sempurna sehingga kabul fuel hasil injeksi berubah menjadi partikel-partikel karbon / jelaga ( soot).
- Timing Injection kurang tepat.
Sekian pembahasan tentang excees air ratio semoga materi ini menambah ilmu dan wawasan kita.