content Charging System Alat Berat - Basic Mechanic Course
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Charging System Alat Berat


Charging System Alat Berat

Struktur dan Fungsi Charging System


Fungsi charging system alat berat- Apa itu charging system ? Dalam sistem kelistrikan di unit alat berat seperti , lighting system , starting system dan instrumen kelistrikan lainya dibutuhkan energi listrik agar dapat menjalankan fungsi dari masing - masing system. Energi listrik yang bisa di supply dari battery sebagai sumber kelistrikan jumlahnya terbatas dan jika digunakan secara terus - menerus akan habis.

Baca juga : 


Fungsi charging system- Pada umumnya sistem pengisian atau charging system berfungsi untuk menghasilkan energi listrik agar bisa mengisi kembali battery dan mempertahankan kondisi battery. Dan juga , sistem pengisian berfungsi untuk mensuplai energi ke sistem kelistrikan yang membutukan seperti lighting system dsb. 

Dalam charging system alat berat , pada produk Komatsu diklasifikasikan menjadi 4 yaitu sebagi berikut:

  • Sistem pengisian dengan alternator brushless dan semi Conductor Regulator.
  • Sistem pengisian dengan alternator dan tirril regulator.
  • Sistem pengisian dengan alternator dan semi Conductor Regulator.
  • Sistem pengisian dengan Tirril regulator dan DC generator.

Dalam sistem pengisian Alternator dan Tirril regulator dengan DC generator dan Tirril regulator sudah tidak di gunakan lagi .Sistem - sistem tersebut hanya di pakai pada unit terdahulu yang polulasinya sekarang hampir habis ,dan tidak di bahas lagi.

Charging System alat berat Dengan Alternator dan Semi Konduktor Regulator.

charging-cystem
gambar-charging-cystem-alat-berat


Tegangan ( volt ) yang alternator hasilkan di atur oleh regulator, pada charging system alat berat dan disesuaikan dengan karakteristik dari sistem kelistrikan pada unit . Adapun arus yang akan masuk ke baterai ,sebagian dari arus pengisian dapat kita lihat di monitor melalui ammeter atau charging lamp yang sudah di hubungkan secara seri dengan terminal R pada alternator  dan juga terminal Acc kunci kontak.


charging-system-alat-berat
gambar-scematic-charging-system-alat-berat


Alternator

Komponen Alternator
 
Mari kita lihat bagaiman konstruksi dan prinsip kerja dari alternator adalah sebagai berikut:

Charging System Alat Berat

picture 3
Charging System Alat Berat



Pada charging system alat berat, Yang pertama adalah Fiel Coil atau yang biasa kita sebut dengan rotor coil ini mendapatkan arus listrik penguat sehingga pada rotor coil timbul medan magnet. 

Selanjutnya, jika alternator diputar oleh putaran engine , maka medan magnet di rotor coil akan di potong oleh konduktor pada coil dan pada stator akan timbul arus listrik.

Charging system alat berat, Jadi Tegangan bolak- balik yang keluar dari stator akan disearahkan oleh dioda supaya menjadi arus searah.


Semi Conductor Regulator

Semi conductor regulator berfungsi untuk mengontrol arus penguat yang ke field coil atau rotor coil sehingga mendapatkan tegangan yang dihasilkan oleh alternator sebesar 27 , 5 sampai 29 , 5 Volt . Prinsip kerja regulator adalah sebagai berikut :

Ketika kita posisikan kunci kontak ON , maka arus akan mengalir dari battery ke rotor coil . Jalanya arus penguat adalah sebagai berikut. Dari B battery - B - R lalu ke Rotor Coil - F - T1 - terakhir ke E ground.

Selajutnya setelah rotor coil jadi magnet dan ketika alternator di putar oleh putaran engine maka yang terjadi alternator akn menghasilkan tegangan ( voltage ).

Jika output tegangan yang dari alternator masih di bawah 27, 5 ( masih rendah ) , sehingga arus yang keluar dari alternator akan memperkuat medan magnet di rotor coil, sehingga membuat output tegangan ( voltage ) naik. Keluaran tegangan ( voltage ) dari alternator yaitu sebanding dengan putaran serta kekuatan magnetnya.


Ketika tegangan ( voltage ) mencapai 29 5 Volt, 5 volt, maka voltage drop di V3 ,sehingga menyebabkan dioda zener mendapat reverse voltage ( arus balik ) .sehingga T2 menjadi ON dan T1 akan OFF.


Jadi arus penguat ke rotor coil tidak akan mendapat ground dan kemagnetan yang terjadi akan berkurang sehingga tengangan ( voltage ) yang di hasilkan oleh alternator akan berkurang atau turun.

Pada charging system alat berat , Jika teganganya ( voltage ) turun mencapai 27, 5 Volt , maka T2 akan menjadi OFF , dan T1 kembali ON selanjutnya field coil kembali mendapatkan arus penguat, sehingga tegangan (voltage) output alternator naik kembali.
 
Hal di atas tersebut teejadi berulang - ulang sehingga dapat menjaga output alternator sebesar 27,5 - 29 ,5 Volt.


Selanjutnya Charging system alat berat dengan Alternator Brushless dan semi Conductor Regulator 

Pada prisipnya charging system alat berat ( sistem pengisian ) ini sama dengan sistem yang menggunakan alternator dan semi konduktor regulator .Perbedaanya haya terdapat pada konstruksi alternator yang tidak menggunakan brush serta dengan adanya sistem penguat yang biasanya di sebut dengan Darlington di regulator.

Sekian materi dari charging system alat berat ,semoga bisa bermanfaan dan menambah ilmu serta wawasan kita,