content STARTING SYSTEM ALAT BERAT - Basic Mechanic Course
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

STARTING SYSTEM ALAT BERAT

www.basicmechaniccourse.com

Starting System Alat Berat

Komponen Starting System Alat Berat

Starting system alat berat pada sebuah engine merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai penggerak mula atau awal untuk menghidupkan engine. Komponen starting system alat berat di antaranya adalah :
  •  Battery
  •  Starting switch( kunci kontak )
  •  Battery relay switch
  •  Starting motor
  •  Safety relay
Baca juga :



Rangkaian Starting System Alat Berat

Berikut ini adalah hubungan antara komponen di starting system alat berat atau rangkaian starting system alat berat.


starting-system-alat-berat

gambar-rangkaian-starting-system

1. Battery

Battery adalah sumber energi listrik pada starting system alat berat. Peran  battry sangat lah penting , apabila fungsi battery tidak bekerja atau battery low maka starting system tidak bisa hidup. Battery yang digunakan di starting system alat berat.


2. Starting Switch ( Kunci Kontak )

Pada starting system alat berat, starting switch berfungsi untuk memutus atau menghubungkan komponen - komponen dalam starting system , juga komponen - komponen dalam electrical engine system dan lainya.


Baca juga :


Adapun konstruksi dan hubungn masing - masing terminal yang terdapat pada starting switch pada starting system adalah sebagai berikut : 


starting-system

gambar-starting-switch


3. Battery Relay

Fungsi Battery Relay

Battery Relay Switch  Pada Starting System Alat Berat Pada starting system alat berat, battery relay berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan negatif battery dengan body / chasis . Pada unit tertentu battery relay switch berfungsi untuk menghubungkan dan memutus positif battery dengan starting motor. Terdapat dua jenis battery relay negatif ( 3 dan 4 terminal ) dan battery relay positif.

Baca juga :


Cara Kerja Battery Relay

Cara kerja battery relay negatif  3 Terminal pada starting system alat berat


starting-system-alat-berat



Arus pada saat kunci kontak ON 
 
Terminal BR - C1 - P3 - (-b)  menjadi magnet kemudian P1 - P2 terhubung ,( karena -b dan E berhubungan ) lalu P3 terbuka dan BR - C1 - C2 - (-b) menjadi magnet. Arus yang melewati C1 di perlukan untuk menarik kontaktor P1 - P2, sedangkan arus yang melewati C1 dan C2 di peelukan untuk menahan kontaktor P1 - P2.

Cara kerja battery relay negatif  4 terminal pada starting system alat berat


starting-system-alat-berat

Pada saat kunci kontak ON

Terminal BR - D2 - C - (-b) kemudian C menjadi magnet lalu sub switch P1 - P2 terhubung ( -b ) dan E berhubungan. Bila engine hidup dan tegangan pengisian battery 28 - 29 volt , maka arus dari alternator adalah sebagai berikut.
R - D3 - sub switch - C - (-b)
Dengan demikian, jika starting switch di OFF kan , maka P1 - P2 dan sub switch tidak akan terbuka secara tiba-tiba dan tegangan dari alternator turun menjadi 9 volt. D1 yang di hubungkan parallel dengan coil C ketika sirkuit groud terputus . D2 berfungsi untuk mencegah arus menuju alternator ketika sub switch terhubung.

Battery Relay Switch Positif Pada Starting System Alat Berat

Pada starting system alat berat, battery relay positif  yang menghubungkan dari terminal positif battery ke starting motor.



gambar-battry-relay

Terminal  ( + ) Battery / Starting Switch - C - ( - ) Battery / Ground  kemudian C menjadi magnet dan P1 - P2 terhubung ( + battery dan + starting motor berhubungan )

Baca Juga : 


4. Starting Motor 

Fungsi Starting Motor

Starting Motor Pada Starting System Alat Berat. Pada starting system alat berat, starting motor berfungsi untuk memutar engine pada saat awal start ( awal menghidupkan engine ) dengan prinsip merubah energi listrik menjadi energi mekanis. Konstruksi dari starting motor di lihat pada gambar di bawah ini.


starting-system-alat-berat

gambar-starting-motor


Cara kerja starting motor pada starting system alat berat


starting-system

gambar-starting-system-alat-berat

Arus dari C tercabang dua , yang pertama ke hold in coil lalu ground yang kedua ke pull in coil 2 - field coil - armature - ground
lalu kemagnetan yang terjadi mampu melawan spring ( 4 ) , menarik plunger ( 3 ) sehingga terminal B - M berhubungan. Dengan adanya mekanisme shift lever , maka pergerakan plunger akan mendorong pinion gear sehingga berhubungan dengan ring gear. Selanjutnya pada field coil yang akan timbul medan magnet, jadi armature akan berputar saat mendapat arus supaya memutar engine .


5. Safety Relay

Safety Relay Pada Starting System Alat Berat

Pada starting system alat berat, Fungsi safety relay yaitu sebagai penghubung antara starting switch dengan starting motor Safety relay juga berfungsi untuk.
  •  Mencegah mengalirnya arus ke starting motor jika starting switch di putar ke posisi start sementara engine susah hidup.
  • Selanjutnya dengan  otomatis memutus arus ke starting motor, membuat pinion gear starting motor lepas dari ring gear ( setelah engine hidup ) walaupun kunci kontak (starting switch ) masih berada pada posisi start.
  • Mencegah arus mengalir ke starting motor jika starting switch di putar ke posisi start pada saat starting motor masih berputar karena gagal menghidupkan engine ( safety relay old model )

Safety Relay New Model



gambar-safety-relay-starting-system alat berat


Jenis-Jenis Starting System Alat Berat

Ada tiga jenis utama starting system yang digunakan pada alat berat, yaitu:

1. Electric Starter


Jenis starting system ini paling umum digunakan pada alat berat modern.Electric starter bekerja dengan mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi putaran mekanis untuk memutar mesin.

Komponen utama electric starter meliputi 
  • Battery
  • Starting Motor
  • Solenoid
  • Relay.

Electric starter memiliki beberapa kelebihan, seperti:
  • Mudah digunakan dan dirawat.
  • Memiliki ukuran yang kecil dan ringan.
  • Mampu menghasilkan torsi yang besar.

Namun, electric starter juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
  • Tidak dapat bekerja pada kondisi cuaca yang sangat dingin.
  • Sensitif terhadap kerusakan akibat korsleting listrik.


2. Hydraulic Starter


Jenis starting system ini biasanya digunakan pada alat berat yang besar dan berat, seperti excavator dan dozer. Hydraulic starter bekerja dengan menggunakan tekanan hidrolik untuk memutar mesin.

Komponen utama hydraulic starter meliputi pompa hidrolik, motor hidrolik, dan gearbox.

Hydraulic starter memiliki beberapa kelebihan, seperti:
  • Mampu menghasilkan torsi yang sangat besar.
  • Tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrem.
Namun, hydraulic starter juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
  • Kompleks dan mahal untuk dibeli dan dirawat.
  • Memiliki ukuran yang besar dan berat.


3. Air Starter


Jenis starting system ini jarang digunakan pada alat berat modern, tetapi masih digunakan pada beberapa alat berat tua. Air starter bekerja dengan menggunakan udara bertekanan untuk memutar mesin.

Komponen utama air starter meliputi kompresor udara, tangki udara, dan starter motor pneumatik.

Air starter memiliki beberapa kelebihan, seperti:
  • Mampu bekerja pada kondisi cuaca yang sangat dingin.
  • Tahan terhadap ledakan.
Namun, air starter juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
  • Kompleks dan mahal untuk dibeli dan dirawat.
  • Membutuhkan kompresor udara yang terpisah.

Permasalahan Pada Starting System Alat Berat

Permasalahan pada Starting System Alat Berat. Starting system alat berat adalah komponen penting yang memungkinkan mesin untuk dihidupkan. Jika starting system mengalami masalah, alat berat tidak dapat dioperasikan.expand_more Berikut adalah beberapa permasalahan umum yang sering terjadi pada starting system alat berat:


1. Aki ( Battery ) Lemah atau Rusak

Aki merupakan sumber energi listrik utama untuk starting system. Jika aki lemah atau rusak, tidak ada cukup daya untuk mengoperasikan dinamo starter. Hal ini dapat menyebabkan mesin tidak dapat dihidupkan.


Tanda-tanda aki lemah atau rusak antara lain:
  • Mesin cranking lemah atau lambat.
  • Lampu redup saat kunci kontak diputar ke posisi "ON".
  • Suara klik saat kunci kontak diputar ke posisi "START".



2. Dinamo Starter Rusak

Dinamo starter adalah motor listrik yang mengubah energi listrik dari aki menjadi energi putaran mekanis untuk memutar mesin. Jika dinamo starter rusak, mesin tidak dapat dihidupkan.


Tanda-tanda dinamo starter rusak antara lain:
  • Suara klik saat kunci kontak diputar ke posisi "START", tetapi mesin tidak cranking.
  • Asap atau bau terbakar dari dinamo starter.
  • Dinamo starter terasa panas saat disentuh.


3. Solenoid Rusak

Solenoid adalah sakelar elektromagnetik yang mengontrol aliran arus listrik ke dinamo starter.
Jika solenoid rusak, dinamo starter tidak akan menerima daya dan mesin tidak dapat dihidupkan.

Tanda-tanda solenoid rusak antara lain:
Suara klik saat kunci kontak diputar ke posisi "START", tetapi mesin tidak cranking.
Solenoid terasa panas saat disentuh.



4. Relay Rusak

Relay adalah sakelar elektronik yang digunakan untuk mengontrol aliran arus listrik ke komponen lain dalam starting system. Jika relay rusak, komponen yang dikendalikannya tidak akan berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti mesin cranking lemah, lampu redup, atau dinamo starter yang tidak mau bekerja.

Tanda-tanda relay rusak antara lain:
  • Suara klik atau dengungan dari relay.
  • Relay terasa panas saat disentuh.



5. Kabel dan Koneksi Rusak

Kabel dan koneksi dalam starting system harus dalam kondisi baik agar arus listrik dapat mengalir dengan lancar. Jika kabel atau koneksi rusak, arus listrik tidak dapat mengalir dengan baik dan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti mesin cranking lemah, lampu redup, atau dinamo starter yang tidak mau bekerja.


Tanda-tanda kabel atau koneksi rusak antara lain:
  • Kabel berjumbai atau terkelupas.
  • Koneksi longgar atau berkarat.


6. Masalah Mesin

Dalam beberapa kasus, masalah starting system dapat disebabkan oleh masalah mesin, seperti kompresi rendah atau timing mesin yang salah. Jika Anda mencurigai adanya masalah mesin, sebaiknya bawa alat berat ke bengkel yang qualified untuk diperiksa.